Wednesday, March 23, 2011

cerpen : Ara

Gadis enerjik itu bernama Zahara,
ia lebih suka dipanggil 'Princess Ara'. Terkadang ia menyebut dirinya 'Cemara'
aneh sedikit nyeleneh.
wah, agak berlebihan sih.
Tapi yah, begitulah ara. Ia selalu easy going, bisa menempatkan diri dimanapun ia berada. Tak ada seorang pun tau apa isi otaknya yang penuh dengan pikiran out of box.


Ocehan-ocehannya yang supeeer gariiing nyaris kering, membuat tawa renyah meledak dimana-mana. Ara..ara. Selalu ada cara buat menebar kebaikan disekitarnya.

Senja adalah waktu yang disukai ara untuk menyembunyikan wajah ovalnya dibalik buku.
Kali ini ara senyum-senyum sendiri saat  "Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela" yang hampir separuh dibacanya.
Kenangan masa kecil mengalir deras memenuhi ruang pikirannya.

"Ah, terlalu manis untuk dilupakan" ujar ara kala mengingat saat itu.

Fajar pagi adalah waktu pas buat ara menikmati aroma khas moccacino. Yeah, coffee and chocholate. Dua perpaduan citarasa klasik.

Ara sangat menyukai ini.
Oksigen memenuhi ruangan kamar ara, dijendela berjejer sansievera.
Ara pernah membaca artikel sansievera sangat baik untuk udara disekitar, udara segar bersih dari polusi.
Lebih tepat lagi mampu mencegah penyakit yang kini ara derita.
Tentang sakit ini ara takpernah mau sedikitpun merasakannya.
Ia hanya jalani hari-hari dengan positif thinking.
Aku Sehat, begitulah ara menjalani kehidupannya.
Hey, itu seperti Totto-chan part Kulit Kayu Kesehatan.

"Yang terpenting bagi Anda adalah kesehatan. Kalau Anda bangun pagi dan ingin tahu apakah badan Anda sehat atau tidak, potongan kulit kayu ini bisa menunjukkanya. Setiap pagi Anda cukup mengunyah secuil kulit kayu ini. Kalau rasanya pahit, artinya Anda tidak sehat. Kalau rasanya tidak pahit, itu artinya kondisi tubuh Anda sehat."

Bagi ara cukup menciptakan suasana yang nyaman, dan ara pun merasakan sehat. Karena sehat sama seperti bahagia. Tak dapat ditemukan, apalagi mengharap dari siapapun. Karena Bahagia itu diciptakan dalam hati, menyeluruh jiwa dan raga.

Cukuplah bagi ara semua rasa yang pernah ia rasakan. Semua jalan yang pernah ia lalui. Saat ini ara benar-benar menghitung detik dimana nafasnya terhenti. Menyisakan asa dan harap pada sisa umurnya tuk meminta waktu sesaat agar ia masih bisa menebar kebaikan didunia. Dan menghabiskan sisa waktunya di dunia agar ia berhenti berbuat kejahatan.

Ia tinggalkan orang tersayang, keluarga,sahabat.
Tujuannya hanya satu
menemui PenciptaNya.
Bersama syafaat dari Kekasih Abadi.
Aku MerindukanMu...

By : Ayu Seprina Rahayu

3 comments: